Dari jalur perdagangan, BI masih terus melihat perubahan terhadap permintaan.
"Kalau globalnya sudah mulai kelihatan dampak tarif ini mengonfirmasi prospek pertumbuhan ekonomi yang kami lihat dari negara-negara khususnya negara maju dan juga dari China," kata Aida.
Meskipun ada dampak tersebut, BI sejauh ini masih memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tetap di angka 3 persen. Tidak ada perubahan signifikan untuk pertumbuhan negara lain kecuali India, yang peningkatannya disebabkan oleh peningkatan investasi domestik.
Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, BI tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Dengan itu semua tentunya dari sisi baseline pertumbuhan ekonomi Indonesia, kami tetap melihat angkanya 4,6-5,4 persen," ujar Aida.
(Dhera Arizona)