Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) QI 2023 tercatat sebesar 1,79 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan 2,00 persen (yoy) pada kuartal sebelumnya. (Lihat grafik di bawah ini.)
Dari sisi penjualan, hasil survei mengindikasikan penjualan properti residensial di pasar primer pada QI 2023 mengalami penurunan.
Penjualan properti residensial terkontraksi sebesar 8,26 persen (yoy) pada QI 2023, lebih rendah dari penjualan kuartal sebelumnya yang tumbuh positif sebesar 4,54 persen (yoy).
Hasil survei juga menunjukkan bahwa pembiayaan non perbankan masih menjadi sumber pembiayaan utama untuk pembangunan properti residensial.
Pada Q1 2023, sebesar 73,31 persen dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan berasal dari dana internal.
Sementara itu dari sisi konsumen, fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama dalam pembelian properti residensial dengan pangsa sebesar 74,83 persen dari total pembiayaan.
Biaya rumah yang semakin melambung ini dapat diartikan sebagai sinyal para pemilik properti atau para tuan tanah menaikkan harga sewa untuk kontrakan rumah. (ADF)