sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Biaya Pakan Melambung, Peternak Terpaksa Naikkan Harga Telur

Economics editor Avirista M/Kontributor
20/05/2022 14:41 WIB
Para peternak terpaksa harus menaikkan harga telur ayam, pasalnya harga pakan ternak saat ini melambung cukup signifikan. 
Biaya Pakan Melambung, Peternak Terpaksa Naikkan Harga Telur (FOTO: MNC Media)
Biaya Pakan Melambung, Peternak Terpaksa Naikkan Harga Telur (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Para peternak terpaksa harus menaikkan harga telur ayam, pasalnya harga pakan ternak saat ini melambung cukup signifikan. 

Kenaikan harga pakan ternak bahkan melonjak hingga mencapai lebih dari Rp100.000 per satu saknya seberat 50 kilogram. 

Peternak ayam petelur Sunardi mengungkapkan, sebelumnya harga pakan ternak Rp350.000 - 380.000 per satu sak seberat 50 kilogram. Tetapi sejak beberapa hari terakhir ini harga melonjak hingga menyentuh angka Rp 480.000 - Rp 500.000 per saknya. Apalagi ditambah dengan kenaikan harga jagung, yang menjadi campuran pakan ternak hingga 50 persen. 

"Untuk konsentrat ayam layer harga jagung dua tahun ini harga nggak pernah turun, selalu di atas Rp5.000, rata-rata R 5.500 - 6.500, harga jagung menentukan harga pakan 50 persen dari pakan campuran itu dari jagung," kata Sunardi, pada Jumat (20/5/2022) kepada MNC Portal.

Selama ini dirinya mengambil pakan ternak dari sejumlah perusahaan seperti Charoen Pokphand Tbk, Japfa Comfeed Tbk, Malindo Feedmill Tbk, dan Sierad Produce Tbk. Dimana setiap bulannya ia membutuhkan 2,4 ton pakan setiap bulannya untuk sekitar 20.000 ekor ayam petelur miliknya. 

"Per ekor standarnya 115 - 120 gram (pakan ternak) sesuai jenis stren, atau jenis ayamnya, kalau satu ekor 120 gram (total semua kebutuhan pakan ternak) sekitar 2 ton 400 kilogram untuk kebutuhan kandang intern," tutur peternak di Desa Ampeldento, Karangploso, Kabupaten Malang.

Dengan kebutuhan pakan ternak tersebut maka dapat dihitung secara estimasi per kilogramnya sebesar Rp 10.000. Hal ini membuat dirinya terpaksa menaikkan harga jual telur yang disuplai ke pedagang sejak 18 Mei 2022 lalu, sebesar Rp 24.500 per kilogramnya. 

"Pakan ternak ini hampir setengahnya untuk operasional peternak. Dalam penyesuaian tersebut otomatis tidak mencukupi biaya operasional, sedangkan patokan harga operasional telur harga pakan dikalikan tiga, seandainya harga pakan Rp 7.000 contoh, dikalikan tiga ketemunya Rp 21 ribu, itu untuk pakan saja, belum penyesuaian kandang, bayar karyawan listrik, pajak juga. Makanya kenapa harga telurnya dituntut naik juga," paparnya. 

Dirinya pun berharap pemerintah bisa melakukan intervensi terhadap harga pakan ternak, terutama komoditi jagung yang menjadi campuran tertinggi bahan pakan ternak. Mengingat campuran pakan ternak ayam disebut Nardi, berupa dedak bekatul sebesar 15 - 20 persen dan konsentrat sebesar 20 persen. 

"Harapannya supaya bisa bertahan harga jagung hendaknya, kita tidak minta murah, petaninya kasihan nggak nutut produksi, minta harga yang wajar saja. Ketersediaan barang yang sesuai keinginan atau sesuai standar pakan," tutupnya. (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement