Dia mengatakan bahwa booming komoditas tertentu harus dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan nilai tambah. . Menurutnya
“Pada saat kita mendapatkan booming kayu hanya tebang, tebang, tebang tapi ga ada industri perkayuan, ga ada industri permebelan. Sehingga nilai tambahnya juga kita kehilangan kesempatan itu. Sekali lagi kita harus menghasilkan produk yang mempunyai nilai tambah tinggi, yang mengkombinasikan antara pemanfaatan kekayaan alam dengan kearifan dengan teknologi yang melestarikan,” pungkasnya. (RAMA)