Biden ingin membedakan pendekatannya dengan yang dilakukan Presiden AS sebelumnya, Donald Trump, yang telah mengusulkan tarif menyeluruh yang menurut pejabat Gedung Putih terlalu kasar dan rentan memicu inflasi.
Gedung Putih dan kantor Perwakilan Dagang AS menolak berkomentar.
Adapun langkah-langkah tersebut dapat mengundang pembalasan dari China saat ketegangan antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu masih tinggi.
Pemberlakuan tarif yang lebih luas oleh Trump selama masa kepresidenannya pada 2017-2021, contohnya, telah mendorong China melakukan pembalasan dengan meningkatkan tarif mereka sendiri.
Biden mengatakan dia tidak menginginkan perang dagang dengan China meskipun dia mengatakan negara tersebut telah memasuki paradigma persaingan baru.
Pada 2022, Biden meluncurkan tinjauan terhadap kebijakan era Trump berdasarkan Pasal 301 undang-undang perdagangan AS. Bulan lalu, ia menyerukan tarif AS yang lebih tinggi secara tajam terhadap produk logam China, namun produk yang ditargetkan memiliki jangkauan yang sempit, diperkirakan lebih dari USD1 miliar pada produk baja dan aluminium, kata seorang pejabat AS.