IDXChannel - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyebut, sebanyak 3.887 pelaku jasa transportasi dan logistik Indonesia telah mendapat sertifikat kompetensi dari badan nasional sertifikasi profesi (BNSP) RI. Uji kompetensi ini dilakukan sejak 2015.
"Sampai saat ini dengan menghasilkan sertifikasi sebanyak 3,887 pelaku jasa transportasi dan logistik yang direkomendasikan kompeten dan mendapat sertifikat kompetensi dari BNSP RI," ujar Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi dalam keterangan tertulis, Senin (10/10/2022).
Yukki menjelaskan, sebagai perusahaan jasa, para penyedia jasa logistik harus bisa memberikan layanan yang cepat, tepat, akurat, modern, terintegrasi dan kualitas layanan yang efektif dan efisien.
Oleh sebab itu, program sertifikasi BNSP sangat penting mengingat pelayanan jasa logistik sangat dipengaruhi oleh kapasitas dan kompetensi para SDM di industri ini.
"Hal ini tidak hanya bisa didukung oleh pengetahuan para SDM yang bekerja di dalamnya, tetapi juga terkait keahlian (skill) dan sikap (attitude) di dalam melayani pelanggan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (10/10/2022).
Adapun kompetensi yang diujikan termasuk skema warehouse operator, warehouse supervisor, logistik administrative officer, freight forwarder dan supply chain manager.
Selain staf dan pelaku operasional lapangan di gudang serta jabatan manajerial seperti tersebut, dilakukan juga uji kompetensi terhadap pengemudi angkutan barang yang terdiri dari pengemudi angkutan peti kemas dan pengemudi angkutan angkutan barang berbahaya.
Adapun jumlah pengemudi yang dilakukan uji kompetensi baru sebanyak 444 orang dinyatakan kompeten. "Uji kompetensi ini sangat diperlukan untuk memastikan keselamatan pengangkutan barang dan keselamatan angkutan di jalan," papar Yukki.
Oleh karena itu, Yuki mendorong pemerintah untuk memastikan dilakukannya pembekalan berupa pelatihan dan uji kompetensi bagi para pengemudi, sangat diperlukan.
"Sebab, pelatihan dan uji kompetensi sektor transportasi dan logistik akan memberikan support yang besar di dalam menciptakan operasi logistik yang handal dan berkualitas demi logistik yang baik dan maju di Indonesia," jelas Yukki.
Sementara itu, Direktur Eksekutif ASEAN AFFA, Suprapto Suwaji mengatakan, sertifikasi kompetensi juga sangat diperlukan untuk mengakomodasi kualitas standard pelayanan sektor transportasi dan logistik di tingkat ASEAN guna menyambut inisiatif kemudahan transportasi dan logistik di kawasan termasuk AFAMT (sektor Multimoda) dan ACTS (kemudahan lalu lintas barang transit antar negara ASEAN ).
Dengan dilakukan sertifikasi kompetensi sektor transportasi dan logistik, kualitas pelayanan perusahaan penyedia jasa logistik akan menjadi meningkat demi mencapai kelancaran arus barang dan kepuasan pelanggan.
"Peluang kerja juga terbuka tidak hanya di Indonesia tetapi juga di perusahaan penyedia jasa logistik di kawasan ASEAN," ujar Suprapto.
(DES)