Selain itu, hingga Desember 2021, lanjut Wiluyo ada tambahan pembangkit EBT baru sebesar 623 MW. EBT berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso sebesar 260 MW, PLTA Malea sebesar 90 MW, PLTP Sorik Marapi 57 MW dan PLTP Rantau Dedap 98 MW.
Berbagai proyek strategis juga telah dijalankan PLN guna mempercepat peningkatan porsi pembangkit energi baru terbarukan yang selaras dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2021-2030.
Selain itu, PLN juga tengah mengimplementasikan program co-firing di pembangkit listrik tenaga uap, hingga menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel di daerah remote dengan pembangkit berbasis EBT.
Pada 2021 lalu, perseroan menyatakan komitmennya untuk berinvestasi hingga USD 500 miliar untuk mendukung energi hijau, melakukan dekarbonisasi dan mencapai target carbon neutral 2060.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PLN, Sinthya Roesly menyatakan, sejak 2 November 2020, PLN telah melakukan transformasi hijau untuk bisa menjawab cita-cita bersama seluruh dunia untuk bisa mencapai target carbon neutral 2060.