Adapun kerja sama tersebut meliputi penyediaan layanan Infrastructure as a Service, Platform as a Service, dan Software as a Service untuk mendukung transformasi digital Bio Farma. Selain itu, Cloud juga memberikan solusi layanan mencakup, big data analytics, artificial intelligence (AI) dan machine learning (ML).
Lalu, modernisasi aplikasi, alat-alat pengembang (developer tools), manajemen Application Programming Interface (API), aplikasi kolaborasi dan produktivitas, penyimpanan dan basis-basis data, jaringan (networking), manajemen keamanan dan identitas (security and identity management), dan modernisasi infrastruktur.
Erick memastikan kolaborasi Google Cloud dan Bio Farma akan terus berlanjut dalam riset dan pengembangan produk vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan, sehingga agenda transformasi digital di sektor kesehatan semakin cepat terlaksana.
"Meski pandemi Covid-19 bisa dikendalikan dan kita tengah memproduksi vaksin mandiri, namun tantangan di bidang kesehatan tidak akan pernah berhenti," tutur dia.
Di sisi kinerja, Google Cloud memang membukukan keuangan yang signifikan. CEO Google and Alphabet, Sundar Pichai, saat menyampaikan laporan kuartal 2-2022 yang dirilis Selasa, 26 Juli kemarin, dijelaskan pendapatan per kuartal Cloud untuk pertama kalinya mencapai angka USD 6 miliar.