Dari data hasil PK-21, telah dilakukan intervensi terhadap 55.749 keluarga layak huni, di mana 32.059 keluarga di antaranya atau 57,5 persen merupakan sasaran keluarga berisiko stunting.
“Berdasarkan data P3KE, dapat teridentifikasi bahwa dari 3,961,834 keluarga berisiko stunting pada desil 1 telah mendapatkan bantuan PKH yaitu sebanyak 1,519,200 keluarga, mendapatkan Bantuan Pangan Non Tunai sebanyak 445,013 keluarga, serta Bantuan Sosial Tunai sebanyak 512,800 keluarga,” ujarnya.
Adapun dalam pemutakhiran data, BKKBN menyebut ada penambahan jumlah keluarga sebanyak 2,2 juta. Data PK-21 menunjukkan jumlah keluarga di Indonesia tercatat sebanyak 68.487.139 keluarga.
Dari hasil Pemutakhiran PK-21 tahun 2022 yang berlangsung dari bulan September hingga November 2022, jumlah keluarga menjadi 70.759.056 keluarga.
(FRI)