Nurul Ichwan menjelaskan, pasar domestik Indonesia yang cukup kuat menjadi jaminan investasi sektor pariwisata. Meski ada penurunan okupansi pada hotel ketika terjadi pandemi atau pembatasan mobilitas, namun hal tersebut masih terjaga dengan adanya wisatawan domestik.
"Ini menjadi power. Invetor tidak ada urusan, mau itu turis asing atau domestik, yang penting hotel penuh," katanya.
"Kita boleh sama-sama berharap bahwa kegiatan pariwisata ini akan menjadi pendongkrak kembali perekonmian di Indonesia. Apakah ini hanya isapan jempol dan propaganda pemerintah, kita bisa menyaksikan sendiri sektor tersebut bangkit," tandas Nurul Ichwan. (FAY)