“UMKM harus didorong melakukan kolaborasi. Kalau tidak diberikan kesempatan, susah untuk “naik kelas”. Jangan berpikir kualitas mereka tidak mampu. Kewajiban kita lah untuk membina mereka. Target kita tahun 2022, minimal Rp5 triliun,” tegas Bahlil dalam acara di Hotel Mulya Resort, Nusa Dua, Bali, Sabtu (18/12/2021).
Bahlil menjelaskan, pemerintah telah membuka kesempatan dalam rangka menciptakan pelaku usaha baru di daerah, yaitu melalui kemudahan perizinan investasi dengan adanya sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko dan akses kolaborasi UMKM dengan investor besar baik PMA maupun PMDN. Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan bahwa kolaborasi yang terjalin harus berdampak positif dan menguntungkan kedua belah pihak.
“Kepada teman-teman UMKM, kerjanya harus profesional. Ini kesempatan membangun akses pasar internasional. Dulu saya di Papua, susah dapat akses pasar Jakarta. Sekarang kalian sudah dapat akses kolaborasi. Harus dimanfaatkan,” ucap Bahlil.
Sebagai salah satu perwakilan UMKM yang menandatangani komitmen kerja sama hari ini, Amal Fahmi selaku Managing Director PT Kayu Lima Utama turut menyampaikan apresiasinya atas berjalannya program kolaborasi ini. Fahmi berharap kolaborasi ini tidak berhenti di sini saja, tetapi juga bisa dilanjutkan dengan investasi lain yang berkaitan.
“Melalui kolaborasi ini, kita punya pasar yang lebih luas dan kami sangat terbantu. Kerja sama ini sifatnya simbiosis mutualisme. Ada pasar dan permintaan. Selain itu, kita juga bisa memperluas usaha ke sektor lainnya, yaitu mainan anak,” ungkap Fahmi.