Ganjar menjelaskan, kenaikan BBM itu sudah melalui pertimbangan matang. Mengingat harga minyak dunia terus naik, sehingga pemerintah pusat melakukan penyesuaian. Penyesuaian itu dengan cara memangkas subsidi BBM yang saat ini sudah mencapai Rp502 triliun untuk kemudian dialokasikan ke sektor lain.
"Memangnya kita menaikkan BBM itu dengan tertawa dan bersenang-senang? Tidak. Ini sudah melalui pertimbangan matang. Penyesuaian mesti dilakukan. Bukan menaikkan, tetapi mengurangi subsidi," jelasnya.
"Saya mengingatkan kepada mereka, enggak boleh, apapun enggak boleh (memotong bantuan) dan kita minta ini peringatan terakhir. Kalau enggak besok diproses, pasti diproses," Ganjar menegaskan.
Ganjar meminta, selama pembagian BLT BBM sekaligus sebagai verifikasi dan validasi data. Sebab masih ada laporan ada masyarakat dalam kategori mampu, bahkan nama seorang kepala desa masuk dalam daftar penerima bantuan.
"Kita minta ini diawasi sekaligus verifikasi dan validasi data sehingga data terakhir yang disampaikan itu yang nanti digunakan. Saya sudah minta agar hasil verifikasi dikirim ke Mensos dan saya akan ikut pantau. Satu juga ingatkan lagi enggak boleh memotong seluruh bantuan yang ada," pungkas Ganjar. (FAY)