IDXChannel - Pemerintah secara resmi telah mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dijual melalui PT Pertamina (Persero).
Sebagai bentuk pengalihan subsidi yang diberikan, pemerintah juga mulai menyalurkan bantuan sosial (bansos) tambahan bagi masyarakat berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp600.000.
Namun, langkah pemerintah membagikan BLT dikeluhkan oleh sejumlah pihak lantaran dinilai jumlah nominal yang diberikan tidak cukup untuk menutupi membengkaknya kebutuhan masyarakat akibat naiknya harga BBM.
Salah satu keluhan datang dari para pengemudi ojek online (Ojol) yang mengaku makin terhimpit dengan membengkaknya dana yang harus digunakan untuk membeli BBM. Di lain sisi, tarif ojol sejauh ini juga belum jadi dinaikkan, bahkan telah mengalami penundaan hingga dua kali dalam waktu dekat, beberapa waktu lalu.
Keluhan diantaranya disuarakan oleh pengemudi ojol, Hendra, yang mengaku sangat keberatan perihal naiknya harga BBM. Sebab menurutnya, dapat memungkinkan efek domino berupa kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok lainnya.
"Yang pasti ini buat ojol yang lain kebutuhan-kebutuhan juga naik kan pasti, pasti efeknya berantai. Mau ditutup dari BLT juga nggak cukup. Untuk yang bujangan saja nggak cukup, apalagi untuk yang sudah berkeluarga," ujar Hendra, saat diwawancarai, Minggu (4/9/2022).
Sementara, Kementerian Perhubungan sempat merencanakan menaikkan tarif ojol. Ini tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 564 Tahun 2022 Tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat.
Namun akhirnya Kemenhub membatalkan rencana kenaikan tarif ojol yang dijadwalkan pada Senin (29/8/2022) lalu. Juru bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan bahwa penundaan dikarenakan mempertimbangkan situasi dan kondisi di masyarakat.
Adita juga menambahkan keputusan itu agar pihaknya mendapatkan lebih banyak masukkan dari banyak pihak. Penundaan terjadi agar bisa didapatkan kajian ulang dan mendapatkan hasil yang baik.
"Keputusan penundaan ini mempertimbangkan berbagai situasi dan kondisi yang berkembang di masyarakat," kata Adita dalam keterangannya. (TSA)