Kemudian okupansi hotel yang saat ini menjaga penyedia tempat pasien OTG dan Nakes, hanya bergantung kepada tamu yang tengah isolasi mandiri.
Maulana menegaskan, pihaknya pun telah melayangkan surat kepada BNPB untuk meminta pertanggungjawaban karena hotel-hotel tersebut belum dibayarkan kewajibannya. Namun sayangnya hingga saat ini belum ada tanggapan.
"Belum ada jawaban. Katanya mereka akan melakukan audit dulu, ya jangan sampai complicated," terangnya.
Oleh karena itu PHRI berharap, agar persoalan macetnya pembayaran dari BNPB khusus penanganan COVID-19 untuk hotel- hotel penyedia tempat pasien OTG dan Nakes segera diselesaikan, karena keadaan sudah semakin buruk.
(SANDY)