Di samping itu, Arief menilai, persiapan pemerintah seperti itu wajar dilakukan. Mengingat Indonesia menjadi salah satu negara yang terancam cuaca ekstrem El Nino.
"Kita kan enggak tahu ya El Nino itu bisa 5 atau 10 persen terdampak pada pertanian kita jadi kita harus prepare," imbuhnya.
Adapun sampai dengan hari ini, ditegaskan Arief, Bapanas baru menugaskan 2 juta ton beras kepada Bulog sesuai hasil ratas dengan presiden.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Mendag Zulhas menyampaikan, pemerintah akan mengimpor beras sebanyak 1 juta ton dari India.
Mendag mengatakan importasi tersebut dilakukan di luar penugasan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) ke Perum Bulog untuk impor beras 2 juta ton sepanjang 2023.
"Iya, iya di di luar, ini baru MoU untuk harga tetap barang ada tapi belum kita beli tapi sudah ada MoU G to G, tahun ini kalau butuh bisa beli. Barangnya sudah ada," beber Zulhas.
Mendag mengungkapkan, pengadaan beras ini guna mengantisipasi dampak El Nino apabila sewaktu-waktu pasokan beras di Tanah Air tak cukup.
(FRI)