Dalam laporan WEO yang dirilis pada Oktober 2024, IMF memperkirakan ekonomi global tumbuh 3,2 persen pada 2025, sedikit lebih rendah dari proyeksi sebelumnya.
Dengan inflasi yang mendekati target dan data tenaga kerja yang stabil, Federal Reserve (The Fed) AS diperkirakan tidak buru-buru memangkas kembali suku bunga acuannya.
"Dolar AS yang kuat berpotensi mengakibatkan biaya pendanaan yang lebih tinggi bagi negara berkembang, terutama yang berpenghasilan rendah," katanya. (Wahyu Dwi Anggoro)