Darmawan menuturkan, PLN terus mengoptimalkan peningkatan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui pengembangan pembangkit EBT yang ramah lingkungan. Ini merupakan bentuk komitmen PLN dalam penggunaan EBT. Saat ini porsi pengembangan EBT telah mencapai sebesar 51,6 persen sesuai Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 - 2030.
"Untuk mendukung komitmen pengembangan pembangkit EBT dalam RUPTL tersebut, pada tahun 2022 PLN akan memulai proses pengadaan pembangkit EBT sebesar 1,5 Gigawatt (GW)," ungkapnya.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Utara, Tonny Bellamy, menyatakan ke depan, akan ada 6 pembangkit EBT yang akan beroperasi dengan total daya sebesar 45,4 MW. Sebanyak 7 pembangkit EBT dalam status pendanaan dengan rencana total daya sebesar 51,5 MW.
Jika semua berjalan sesuai rencana, maka Sumatera Utara akan memiliki energi yang cukup dalam memenuhi kebutuhan listrik. Sehingga para investor yang akan berinvestasi tidak perlu khawatir lagi. PLN siap mendukung program pemerintah menuju 'zero carbon' di tahun 2060." pungkas Tonny. (RRD)