Vorwata EGR-CCUS akan menjadi proyek EGR-CCUS pertama di Indonesia. Proyek ini diharapkan akan mulai beroperasi di tahun 2026 atau 2027. Dengan proyek ini, direncanakan sebanyak 4 juta ton gas CO2 per tahun dapat diinjeksikan kembali ke dalam reservoir setiap tahun.
Secara total, jumlah CO2 yang diinjeksikan akan mencapai 25 juta ton pada tahun 2035 dan 33 juta ton pada 2045. Dari sisi produksi gas, proyek ini berpotensi meningkatkan produksi gas sebesar 300 milyar kaki kubik (BCF) pada tahun 2035 atau mencapai 520 BCF pada tahun 2045.
"Dengan melakukan hal ini, kita akan meningkatkan produksi sekaligus mengurangi emisi karbon," ujar Nader Zaki, President bp Indonesia.
Ia menambahkan, saat proyek ini mulai beroperasi di tahun 2026 atau 2027, Kilang LNG Tangguh akan menjadi salah satu kilang LNG dengan tingkat emisi karbon terendah di dunia.
Penandatangan MoU tersebut merupakan langkah konkret SKK Migas mendukung Pemerintah untuk menjawab tantangan perkembangan zaman yaitu terkait net zero emission. Pada 2060, Pemerintah menargetkan Indonesia bisa menuju kondisi zero emission.