IDXChannel - Badan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kota Bogor melakukan sosialisasi program Return To Work kepada peserta ketenagakerjaan. Program ini berfungsi untuk memberikan pelayanan para peserta yang mengalami resiko kerja sampai sembuh agar bisa kembali bekerja.
"Dalam rangka memberikan kepastian peningkatan pelayanan kepada peserta karena terhadap medis maka ada resiko program kita itu ketenagakerjaan. Di mana ke tenaga kerja itu kita berikan pelayanan sampai sembuh atas pengobatan khusus kepada tenaga kerja yang mengalami risiko namun negara ada program kami namakan Return To Work," kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kota Bogor, Mias Muchtar, kepada wartawan, Kamis (25/3/2021).
Mias menambahkan, program Return To Work itu dibutuhkan suatu media atau wadah dinamakan rumah sakit pusat pelayanan ketenagakerjaan. Dari situ, pihaknya mulai bekerja sama dengan rumah sakit terhadap pemberian kepastian sekaligus fungsi dari Return To Work yang digadang-gadang BPJS Ketenagakerjaan.
"Memberikan kepastian setiap tenaga kerja yang mengalami risiko ketenagakerjaan dapat berkerja kembali dengan adanya program ini," jelasnya.
Dalam hal ini, hampir seluruh rumah sakit di Kota Bogor menjalin kerja sama program Return To Work salah satunya RS Bina Husada. Semua dilakukan untik peningkatan pelayanan dan percepatan.
"Seluruh rumah sakit di Bogor ini menjadi kerja sama. Kita memberikan peningkatan pelayanan dan percepatan pelayanan. Hari ini memberikan rujukan program Return To Work karena ketenagakerjaan itu bisa menyebabkan kita hilangnya fungsi anatomi cacat, rumah sakit dalam hal ini mempunyai kemampuan mengetahui persentasi anatomi kita. Apakah perlu alat bantu, apakah perlu diganti. Itu kita namakan program Return To Work," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur RS Bina Husada, Dina Hanum, mengatakan, selain penanganan medis, pihaknya juga memberikan pengobatan untuk pasien yang mengalami traumatik pasca mengalami kecelakaan kerja. Termasuk menyediakan layanan antar jemput mobil ambulance bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Kami juga memberikan pelayanan lainnya. Misalnya, upgrade kamar perawatan, dan memberikan fasilitas pelatihan untuk pemulihan karyawan yang berstatus sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan," ucap Dina.
Direktur Pengembangan Bisnis Ortho Tech, Fidyanto AW, menjelaskan, sebagai pihak ketiga pelayanan BPJS Ketenagakerjaan, pihaknya menyediakan berbagai macam jenis alat bantu kesehatan, sesuai kebutuhan peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Kami memiliki tenaga kesehatan yang akreditas internasional, begitupun alat yang kami sediakan semuanya berbasis internasional," tutur Fidyanto.
Bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang mengalami kecelakaan kerja dan membutuhkan alat bantu kesehatan seperti kaki palsu, pihaknya siap menyediakan dengan kualitas standar internasional.
"Semua alat kami ada. Tangan palsu, kaki palsu sampai berbagai jenis alat ortopedi ada dan siap kami distribusikan untuk peserta BPJS Ketenagakerjaan yang alami kecelakaan kerja," tutupnya. (TYO)