Berita 40 - Rina sindonews
IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, daya beli masyarakat Indonesia masih sangat rendah di tahun 2020. Hal tersebut tercermin dari tingkat konsumsi rumah tangga yang berada di level minus 2,63% selama tahun 2020.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, rendahnya tingkat konsumsi rumah tangga Indonesia disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang terjadi sejak Maret tahun lalu.
"Pertumbuhan ekonomi terkontraksi 2,07%. Kontraksi konsumsi rumah tangga di sana selama tahun 2020 alami kontraksi minus 2,36%," kata Suhariyanto dalam video virtual di Jakarta, Jumat (5/2/2021).
Selanjutnya, konsumsi pemerintah pada tahun 2020 lalu tumbuh 1,94 persen secara year-on-year dibandingkan tahun 2019. Menurut dia, pertumbuhan konsumsi pemerintah hanya 1,94 persen dikarenakan terjadi penurunan belanja pegawai serta tidak ada insentif tahun 2020. "Dan adanya penurunan belanja perjalanan dinas," imbuh dia.
Walaupun tantangan yang cukup besar masih berasal dari dinamika penanganan pandemi Covid-9, lanjutnya, namun sejumlah indikator diakui Suhariyanto telah menunjukkan adanya arah perbaikan di dalam perekonomian nasional saat ini.
"Harapan kita semuanya sudah bisa mulai recovery di kuartal I-2021 ini, dan sudah bisa mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi di kuartal II-2020 dan seterusnya. Tapi optimisme itu pun harus dibarengi dengan (penerapan) prokes," papar dia. (Sandy)