Kendati demikian, Amalia mengatakan, karena penurunan nilai lebih dalam daripada volume maka penurunan ekspor batu bara secara mtm ini lebih disebabkan oleh penurunan harga.
Lebih lanjut, Amalia menyebutkan, penurunan nilai ekspor batu bara paling besar ke negara China yang turun 25,08%, kemudian India turun 17,11%.
Kendati demikian, berbeda dengan ekspor batu bara, ekspor komoditas nonmigas unggulan Indonesia lainnya seperti besi dan baja nilainya naik menjadi USD2,31 miliar dan minyak kelapa sawit menjadi USD1,73 miliar.
"Nilai ekspor besi dan baja mengalami peningkatan baik secara bulanan sebesar 1,21% maupun secara tahunan 9,62%. Sementara itu untuk komoditas minyak kelapa sawit nilai ekspornya naik 18,89 persen naik secara bulanan, tetapi kalau secara tahunan turun 11,54%," ujarnya.
(FRI)