IDXChannel - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto melaporkan bahwa lemahnya tekanan inflasi komponen harga bergejolak meredam inflasi tahunan. BPS mencatat bahwa inflasi di November 2022 mencapai 5,42% secara year-on-year (yoy).
"Berdasarkan komponennya, komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi tahunan sebesar 13,01%. Ini lebih rendah dibandingkan Oktober 2022 sebesar 13,28%," ujar Setianto dalam rilis resmi BPS di Jakarta, Kamis (1/12/2022).
Dia mengatakan bahwa andil untuk komponen ini sebesar 2,30%. Untuk komoditasnya, ini banyak didorong oleh kenaikan harga bensin, bahan bakar rumah tangga, tarif angkutan udara, dan angkutan dalam kota dalam setahun terakhir,
"Jika dilihat komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 5,70%. Ini lebih rendah dibandingkan kondisi Oktober 2022 yang sebesar 7,19%. Andil untuk komponen ini sebesar 0,95%," ungkap Setianto.
Sementara itu, untuk komponen inti, terjadi inflasi sebesar 3,30% dengan andil sebesar 2,17%.
"Jadi secara keseluruhan tahunan, inflasi inti ini masih relatif terkendali," pungkas Setianto.
(SLF)