IDXChannel -Tak disangka, amonia yang khas berbau menyengat kini berpotensi menjadi bahan bakar alternatif untuk industri di masa depan. Indonesia sebagai satu dari lima besar negara di dunia yang memproduksi amonia punya peluang besar dengan potensi itu.
Saat ini amonia yang banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk, plastik, serta bahan kimia di seluruh dunia, tengah dikaji oleh beberapa industri sebagai energi alternatif rendah karbon untuk masa depan.
Meski demikian, sebanyak 79% penggunaan amoniak dunia masih digunakan untuk kebutuhan industri agrikultur, khususnya sebagai bahan baku pembuatan pupuk urea. Baru sekitar 20% dari produksi amoniak dunia yang digunakan sebagai solusi kimia bagi industri lainnya seperti tekstil, pertambangan, dan farmasi.
Amoniak memiliki peran untuk membantu mewujudkan terciptanya industri hijau, mengingat kandungan amoniak yang merupakan gas alam senyawa nitrogen dan hidrogen. Amoniak juga tidak mengandung senyawa karbon, sehingga tidak mengeluarkan CO2 (karbon dioksida) saat digunakan untuk bahan bakar. Hal ini berpotensi menciptakan emisi karbon yang jauh lebih kecil, meski saat ini masih harus diberikan aditif bahan bakar pilot tambahan untuk dapat membakar amoniak.
Dari sisi peta pasar, saat ini wilayah Asia Pasifik masih menjadi pasar terbesar untuk amoniak, dengan volume share permintaan sebanyak 54% secara global. Indonesia sendiri juga secara konsisten masuk dalam jajaran 5 besar negara produsen amoniak terbesar di dunia dari tahun ke tahun.