IDXChannel - Keputusan PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter dalam mengimpor kereta dari China menuai polemik. Bahkan, ada netizen menyebut langkah itu diambil karena KAI Commuter takut tak diberi utang proyek kereta cepat.
Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, memberikan penjelasan terkait hal tersebut. Dia menuturkan, keputusan impor kereta dari China murni karena spesifikasinya yang memenuhi kebutuhan.
"Tidak ada hubungannya (dengan utang). Tidak ada pengaruh dari siapapun. Tidak ada rekomendasi dari siapapun. Jadi ini bukan masalah negara yang mana, tapi bagaimana kami bisa memenuhi sarana dan spesifikasi teknis yang dibutuhkan," ungkap Anne dalam konferensi pers, Selasa (6/2/2024).
Anne menegaskan proses pengadaan kereta dari China juga sudah sesuai prosedur, di mana pengadaannya melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah (LKPP).
"Makanya selalu ada BPKP, LKPP. Jadi proses pengadaan memang harus ada pembanding," ujar dia.
Sebelumnya, muncul kabar bahwa langkah KAI Commuter memilih kereta China lantaran KAI Commuter takut tak diberi utang proyek kereta cepat. Kabar itu dihembuskan oleh netizen media sosial X dengan akun @KabarPenumpang.
"Menarik, ternyata keputusan Indonesia impor KRL baru dari China, bukan Jepang, gegara pihak China ancam menahan gelontoran pinjaman untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) jika Indonesia ngotot mengimpor KRL bekas dari Jepang," cuit akun tersebut.
Kabar itu pun berhasil menarik perhatian dan jadi perbincangan masyarakat. (NIA)