sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bukan Permodalan, Ini Hal Penting Awal Yang Dibutuhkan untuk Memulai Usaha

Economics editor Taufan Sukma/IDX Channel
18/12/2023 16:01 WIB
kegiatan sharing session semacam ini tidak akan bisa dengan serta merta memberikan dampak istant hanya dalam satu kali pertemuan.
Bukan Permodalan, Ini Hal Penting Awal Yang Dibutuhkan untuk Memulai Usaha (foto: MNC Media)
Bukan Permodalan, Ini Hal Penting Awal Yang Dibutuhkan untuk Memulai Usaha (foto: MNC Media)

IDXChannel - Masalah permodalan hampir selalu menjadi persoalan laten yang kerap kali dikeluhkan oleh banyak pihak ketika akan memulai sebuah usaha.

Namun demikian, masalah permodalan dinilai bukan merupakan hal paling utama dan penting untuk dimiliki dalam mengawali sebuah usaha.

"Terutama generasi muda, harus berani merintis sebuah bisnis dari nol. Dan modal utama yang paling penting itu menurut Saya bukan uang, melainkan kepercayaan," ujar Co-Founder Juma Berlian Group, Susi Susanti Ginting, dalam Seminar Youth Entrepreneur, di Karo, Minggu (17/12/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Susi berbagi pengalaman tentang tips dan trik pengalaman dirinya saat memulai usaha, di mana menurutnya dibutuhkan tekad kuat untuk memulai usaha dari nol hingga benar-benar menuai hasil yang diinginkan.

"Nah, modal yang paling utama dalam memulai usaha itu bukan uang, tapi kepercayaan dari orang lain. Ketika kita sudah bisa dipercaya, maka permodalan yang lain, seperti materi atau uang,itu pasti mengikuti," tutur Susi.

Karenanya, Susi mendorong generasi muda dan pihak-pihak yang ingin merintis usaha agar dapat saling memberikan kepercayaan kepada jejaring yang telah mereka miliki.

Tak hanya itu, Susi juga berpesan bagi semua pihak agar tidak memandang remeh dan benar benar berkomitmen dalam menjaga kepercayaan yang telah diberikan pihak lain kepadanya. "Untuk mendapatkan dan menjaga kepercayaan dalam memulai usaha, harus ada good attitude yang tertanam dari masing masing pemuda," ungkap Susi.

Di lain pihak, Susi juga menyebut bahwa kegiatan sharing session semacam ini tidak akan bisa dengan serta merta memberikan dampak istant hanya dalam satu kali pertemuan.

Susi menegaskan bahwa untuk menjadi seorang pengusaha sukses tentu membutuhkan proses yang semua itu harus dilalui dengan sabar, telaten dan bijak oleh masing-masing pengusaha.

"Ada tahapan-tahapan hingga bisa benar-benar mendapatkan wawasan praktis untuk merintis usaha. Saya siap menjadi fasilitator untuk melakukan kegiatan yang berkelanjutan dari seminar ini," papar Susi.

Sebagaimana diketahui, jumlah pengusaha muda di Indonesia saat ini masih sangat terbatas dan terus bertumbuh. Kondisi ini terjadi lantaran masih banyak mindset yang terbentuk di kalangan generasi mudah yang lebih tertarik menjadi karyawan ketimbang mengembangkan usahanya sendiri.

Data menunjukkan bahwa jumlah wirausaha Indonesia saat ini masih hanya sekitar 3,18 persen dari total penduduk yang ada. Persentase tersebut jauh tertinggal dari negara Asean yaitu Singapura 8,76 persen, Thailand 4,26 persen dan Malaysia yang mencapai 4,74 persen.

Jika dibedah lebih dalam Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), statistik pemuda Indonesia yang menjadi pengusaha memang mengalami peningkatan. Tapi masih jauh dari yang diharapkan.

Sepanjang tahun 2022 ada sekitar 19,48 persen pemuda di Indonesia yang menjadi wirausaha. Angka ini meningkat sebesar 1,02 persen dari tahun sebelumnya 18,46 persen.

Wakil Bupati Karo, Theopilus Ginting, mengapresiasi penyelenggaraan Seminar Youth Entrepreneur. Theopilus yakin bahwa acara semacam ini perlu digelar secara berkelanjutanm, sehingga bisa menambah jumlah pengusaha muda di Indonesia, khususnya di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.

"Dari acara ini anak muda bisa mengetahui peluang untuk berwirausaha. Membantu mereka memahami apa yang harus dilakukan untuk memulai bisnis. Dan tentunya juga meningkatkan kualitas SDM pemuda di Karo," ujar Theopilus. (TSA)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement