Arsal menyebut, jalur tersebut ditargetkan beroperasi pada kuartal IV-2024. Perusahaan tambang pelat merah ini juga mengembangkan angkutan batu bara ke Dermaga Perajen dengan kapasitas angkut 20 juta ton per tahun, dan direncanakan beroperasi pada kuartal III-2026.
"Di mana fasilitas tersebut nantinya akan dipergunakan untuk mendukung kerja sama sinergi BUMN rantai pasokan batu bara untuk meningkatkan ketahanan kelistrikan nasional," lanjut Arsal. (NIA)