Di sisi produksi, perusahaan akan menyediakan cadangan beras pemerintah (CBP) berkualitas premium. Target tersebut seiring pembangunan 13 fasilitas pengolah padi modern atau modern rice milling plant (modern RMP).
Dalam skemanya, 13 modern RMP milik Bulog akan memproduksi gabah menjadi beras. Gabah diserap atau dibeli seluruhnya dari petani. Perusahaan hanya mengeringkan hingga memproduksinya menjadi beras dengan kualitas premium.
Keberadaan modern RMP membuat kualitas beras produksi Bulog jadi lebih tinggi dengan cost yang lebih rendah, lantaran diproduksi secara mandiri. Bahkan, petani hanya menyiapkan gabah saja tanpa berpikir mencari pasarnya untuk dijual.
Target tersebut akan direalisasikan pada 2022 mendatang. Saat ini, manajemen tengah menyelesaikan pembangunan infrastruktur modern RMP secara bertahap.
"Kalau ini sudah berjalan, kita tidak lagi ada penugasan penentuan penyerapan, Bulog dibatasi penyerapannya yang kemampuannya gudangnya 3,6 juta (ton), tapi penugasan cuman 1 juta karena itu hanya untuk CBP, sementara CBP bermasalah karena kita tidak ada salurannya," ungkap dia. (RAMA)