Buwas mengatakan impor ini lantaran penugasan dari negara. Untuk kontrak impor daging kerbau tahap pertama sebanyak 20.000 ton sudah masuk pada akhir Maret 2022. Pada tahap kedua, diperkirakan sampai dengan lebaran nanti sebanyak 36.000 ton.
Dengan jumlah stok daging kerbau beku yang dikuasai Bulog saat ini, lanjut Buwas, diharapkan membantu mengatasi kebutuhan lonjakan permintaan daging beku sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
"Di samping itu di masing-masing wilayah yang sudah menerima daging tersebut juga sudah melakukan operasi pasar daging kerbau beku agar masyarakat mendapatkan langsung dengan harga terjangkau," kata dia.
BUMN di sektor pangan inipun telah bekerja sama dengan retail modern, mengingat distribusi daging beku ini membutuhkan rantai beku. Manajemen juga akan terus memperluas kerja sama tersebut. (RAMA)