Umumnya, perubahan AD/ART ini meliputi struktur organisasi, kewenangan direksi dan komisaris, alur pelaporan, hingga penyesuaian terhadap integrasi fungsi-fungsi strategis di bawah holding baru.
Sementara itu, terkait rencana merger BUMN karya, Dony menjelaskan, pemerintah dan Danantara masih melakukan kajian yang mendalam untuk menentukan bentuk penggabungan paling ideal.
"Khusus untuk (BUMN) karya, kita masih melakukan proses pengkajian. Bentuk terbaik dari merger sedang kita siapkan. Merger kan sudah pasti, karena kita ingin perusahaan karya menjadi lebih kuat ke depannya. Ada beberapa opsi," ujarnya.
Kajian tersebut mencakup penataan aset, restrukturisasi utang, skema konsolidasi bisnis, dan berbagai opsi pengurangan jumlah entitas perusahaan agar lebih efisien dan berdaya saing.
Dony menekankan dua agenda besar yakni penyesuaian AD/ART dan konsolidasi BUMN karya, merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk menyatukan tata kelola, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat struktur keuangan perusahaan pelat merah.
Dia menambahkan, pemerintah ingin memastikan seluruh BUMN sudah siap mengikuti arsitektur baru superholding Danantara sebelum masuk ke agenda besar lainnya, termasuk finalisasi merger BUMN karya yang ditargetkan rampung pada kuartal I-2026.
(Dhera Arizona)