Suparman mengakui, koperasi yang sudah berdiri sejak 1997 itu selalu kebanjiran pembeli. Mayoritas dari para pedagang pasar yang menjual migor eceran, pedagang kampung, dan kelompok usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Kami juga sudah menerima informasi kedepan akan berlaku sistem QR code untuk pembelian minyak goreng curah. Tapi sebelum itu diterapkan, tetap saja menjual untuk kebutuhan hidup,” pungkasnya.
(SAN)