sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Canggih! Pindad Bikin Pemusnah Sampah Tanpa Asap

Economics editor Agung Bakti Sarasa
05/11/2021 10:20 WIB
PT Pindad (Persero) bekerja sama dengan Stungta dan Hojetekno memproduksi incenerator atau alat pemusnah sampah tanpa menghasilkan asap.
Canggih! Pindad Bikin Pemusnah Sampah Tanpa Asap (FOTO: Pindad)
Canggih! Pindad Bikin Pemusnah Sampah Tanpa Asap (FOTO: Pindad)

IDXChannel - PT Pindad (Persero) bekerja sama dengan Stungta dan Hojetekno memproduksi incenerator atau alat pemusnah sampah tanpa menghasilkan asap. Incenerator bahkan meraih sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai bukti aman digunakan oleh masyarakat. 

Betha Kurniawan, Direktur Utama Hejotekno mengungkapkan, kehadiran incenerator bermerek StungtaXPindad Smokeless Incinerator itu dilatarbelakangi oleh kemirisannya terhadap lingkungan. Riset pun kemudian dilakukan di berbagai daerah untuk mencari solusi pengolahan sampah.

"Team teknologi dan para teknokrat yang mengembangkan riset menemukan masalah limbah sampah domestik maupun sampah industri. Riset mulai dari Pulau Jawa, Sumatera lalu ke Bali, NTB, NTT untuk mencari solusi penanganan sampah," tutur Bertha saat menerima kunjungan kerja Badan Standarisasi Nasional (BSN) dan peserta pameran Indonesia Quality Expo (IQE) di PT Pindad, Kota Bandung, Kamis (4/11/2021) 

Setelah melakukan riset, pihaknya kemudian melahirkan inovasi untuk mengatasi persoalan tersebut dengan memproduksi mesin insinerator dan mesin water treatment plant (WTP). Kedua inovasi tersebut, kata Bertha, melatarbelakangi lahirnya Stungta. 

"Kata Stungta sendiri mengadaptasi dari kata gaul anak muda Bandung, yaitu kata “Geus Tangtu” yang artinya “Sudah Pasti” dan diadopsi oleh Hejotekno menjadi akronim dari sistem tungku dan treatment air," terangnya. 

Sebagai produk inovasi, Stungta berfungsi sebagai mesin pemusnah sampah dengan mengubah umpan sampah menjadi bottom (abu), gas buang, partikulat, dan panas yang bertujuan untuk mengurangi volume sampah. 

Menurutnya, cara kerja Stungta menerapkan teknologi tepat guna untuk meminimalisasi masalah sampah dengan sistem yang dikembangkan berupa sistem tungku dan treatment air, sehingga sangat efisien dalam penggunaan bahan bakar.

"Incinerator yang kami buat tidak menghasilkan asap dan zat berbahaya lainnya karena sudah melalui pembakaran sempurna (double burner), filter, dan treatment asap," jelasnya.

Bertha melanjutkan, untuk menjamin Stungta aman digunakan sekaligus menghapus keraguan masyarakat menggunakan incenerator, pihaknya berupaya untuk mendapatkan sertifikat SNI penting bagi Stungta. 

Diakui Bertha, pihaknya cukup mendapatkan tantangan dalam meraih sertifikat SNI tersebut karena ini adalah SNI pertama di Indonesia untuk insinerator dimana tidak ada sampling atau contoh maupun parameter.

"Setelah dibimbing BSN, kami berhasil meraih SNI 8423:2017 Incinerator," katanya. 

Sekretaris Utama BSN, Nasrudin Irawan dalam kesempatan yang sama menyatakan dukungannya terhadap inovasi yang dilakukan Hejotekno hingga berhasil mendapatkan sertifikat SNI. 

"Badan Standardisasi Nasional (BSN) memiliki program pembinaan fasilitasi SNI kepada UKM. Dan salah satu binaan BSN di Jawa Barat adalah Hejotekno yang berhasil meraih SNI Insinerator. Dengan adanya industri yang menerapkan SNI ini, maka permasalahan lingkungan dapat teratasi dengan mengedepankan teknologi inovasi yang ramah lingkungan," kata Nasrudin.

Selain Hejotekno, tercatat terdapat satu industri lain yang telah menerapkan SNI incinerator. Untuk itu, Nasrudin mendorong pelaku usaha lain untuk dapat menerapkan SNI incinerator guna menjadikan Indonesia sehat dan bersih.

Pameran Aneka Produk Unggulan Ber-SNI

Selain Stungta, aneka produk unggulan bersertifikasi SNI juga dipamerkan di Indonesia Quality Expo (IQE) ke-9 di 23 Paskal Shopping Center, Kota Bandung. Pameran yang digelar BSN ini menjadi ajang pamer barang dan jasa ber-SNI yang dihasilkan industri dan UKM. 
Kepala BSN, Kukuh S Achmad mengatakan, pameran yang digelar 4-7 November 2021 ini menjadi sarana untuk membangun komunikasi antar pemangku kepentingan, bertransaksi, dan ajang pamer produk bersertifikasi SNI. 

"Pameran ini diharapkan menjadi inspirasi bagi para pelaku usaha, bahwa masih banyak UKM dan industri yang bisa melakukan inovasi dan bertahan dalam situasi Pandemi COVID-19 dengan salah satu kuncinya adalah menerapkan SNI," kata Kukuh. 

Di antara peserta pameran tersebut adalah 14 UKM di Jawa Barat yang dibina BSN untuk produk jahe merah, rendang instan dalam kemasan, masker kain, tempe dan keripik tempe, eggroll gluten free, pakaian bayi, olahan ikan, kopi, bumbu organik, termasuk incenerator Stungta. (RAMA)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement