Kedua, pergeseran pola sumber pertumbuhan ekonomi dunia dari Eropa dan Amerika Serikat (AS) ke China, Indonesia dan India. Ketiga, perubahan demografi yang semakin menua di negara maju (aging population) dan milenial di negara Indonesia.
Keempat, digitalisasi yang turut berperan menahan dampak pandemi. Kelima, inklusi dan ekonomi hijau yang perlu direspons dengan baik.
“Kompleksitas tantangan tersebut membuat kita membutuhkan sosok pimpinan di ISEI yang mampu melakukan transformasi ekonomi secara berkelanjutan. Siapa sosok tersebut? Itu tugas ketua-ketua cabang ISEI di seluruh Indonesia untuk mencarinya di Kongres,” ujar Anggito dalam keterangan resminya, Jakarta, Senin (17/9).
Rumusan Kebijakan Ekonomi
Menurut Anggito, ada empat ujuan utama yang ingin dicapai dari kegiatan Kongres ISEI XXII dan Seminar Nasional 2024. Pertama, meminta pertanggungjawaban kepengurusan PP ISEI periode 2021-2024 serta pemilihan Ketua Umum PP ISEI periode 2024-2027.
Kedua, meningkatkan silaturahmi antar anggota dan pengurus ISEI di seluruh Nusantara, serta memperkuat basis pengelolaan organisasi ISEI dalam mewujudkan visinya sebagai organisasi yang berkontribusi nyata bagi perekonomian nasional, yang didukung oleh penguatan sinergi antar pengampu kebijakan di pusat dan daerah.