sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Cegah China, AS Berencana Bentuk Dewan Pertahanan Dagang di Asia Pasifik

Economics editor Ahmad Islamy
10/10/2024 19:11 WIB
AS berencana membentuk dewan pertahanan dagang yang beranggotakan 50 negara di kawasan Asia Pasifik guna menghalangi pengaruh China lewat ekonomi.
Ilustrasi relasi Amerika Serikat dan China. (Foto: Arsip)
Ilustrasi relasi Amerika Serikat dan China. (Foto: Arsip)

IDXChannelAmerika Serikat tengah berupaya membentuk dewan pertahanan dagang yang beranggotakan 50 negara di kawasan Asia Pasifik guna menghalangi pengaruh China lewat ekonomi. Hal itu diungkapkan Duta Besar AS untuk Jepang, Rahm Emanuel, Kamis (10/10/2024).

Diplomat tersebut mengatakan, China diduga menggunakan agresi militer dan pemaksaan ekonomi untuk menekan negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Karenanya, AS bermaksud untuk mengisolasi China atas tindakannya tersebut. 

Selain itu, Emanuel mengatakan Washington DC juga ingin memperluas strategi untuk membendung China, yang juga mencakup bidang ekonomi. “Sebagai contoh, (kami ingin membentuk) dewan pertahanan dagang. Banyak, banyak negara yang pada intinya memiliki Pasal 5 (Piagam NATO) seperti prinsip ‘Serangan terhadap satu negara adalah serangan terhadap semua’,” kata Emanuel kepada Bloomberg, hari ini.

“Oleh karena itu, China tidak dapat mengisolasi Australia, (atau) mengisolasi Jepang, karena itu berarti semua 50 negara berdiri dan bersatu,” ucapnya.

Menurut dubes AS itu, diperlukan pendekatan terpadu untuk memastikan pencegahan yang efektif terhadap China. Pendekatan tersebut tidak hanya mencakup keamanan politik, tetapi juga ekonomi para anggota dewan pertahanan dagang itu. Dia menambahkan bahwa negara-negara itu akan mempertahankan kedaulatan mereka.

Emanuel pun mengutarakan keyakinannya bahwa pendekatan “multilateral” yang diambil oleh Washington DC terhadap kawasan Asia Pasifik akan terus berlanjut, terlepas siapa yang menjadi presiden setelah Pilpres AS 2024 yang digelar pada bulan depan.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement