Terkait penyelewengan pupuk subsidi, lanjut Wijaya, kerap terjadi di tingkat distributor. Pihaknya pun melakukan pengecekan langsung di lapangan. Dia juga berharap masyarakat melaporkan tindak kejahatan itu jika ada temuan di lapangan.
“Kalau distributor nakal, silahkan lapor. Kita akan cek, kalau memang nakal kita pecat. Tahun lalu kita sempat ke Ngawi (Jawa Timur), di sana ada penumpukan pupuk subsidi. Jadi pupuk yang sudah diterima petani itu ada yang mengumpulkan. Kemudian dijual lagi ke petani di daerah lain dengan harga yang lebih mahal,” tuturnya.
Selain mengembangkan chip, Pupuk Indonesia juga membuat ritel manajemen sistem dengan nama Rekan.
"Rekan ini adalah kaya semacam apps yang dimiliki, yang dipasang distributor dan kios untuk melakukan tracking (pengecekan) barang masuk dan keluar,” jelas Wijaya. (NIA)