IDXChannel - Chief Executive Officer (CEO) BlackRock Inc, Larry Fink mengaku tengah menyiapkan generasi penerus yang memimpin perusahaan manajamen aset terbesar di dunia itu.
"Saya tidak ingin menjadi seseorang yang duduk lalu menghambat orang lain. Jika saya yakin generasi penerus sudah siap, saya berhenti," kata Fink dilansir Bloomberg, Jumat (12/7/2024).
"Saya mungkin berhenti jadi CEO, tapi tetap jadi Chairman, tapi saya tidak menghambat. Sebagai pendiri perusahaan, saya sangat senang jika bisa memiliki generasi penerus yang bisa melanjutkan," ujar Fink.
Fink yang saat ini berusia 71 tahun itu menyampaikan hal tersebut dalam acara bertajuk pensiun di Washington, yang diselenggarakan oleh Axios. Dalam kesempatan tersebut, dia juga ditanya pandangan soal Joe Biden yang dinilai banyak orang sudah waktunya untuk pensiun dan mundur dari pencalonan bursa presiden AS.
Menurut Fink, keputusan apakah Biden seharusnya pensiun atau tidak adalah hal yang pribadi.
"Dia harus memikirkan hal itu. Itu sesuatu yang penting untuknya, keluarganya, perannya dan pekerjaannya," kata Fink.
BlackRock merupakan perusahaan manajemen aset terbesar di dunia dengan dana kelolaan mencapai USD10,5 triliun atau setara dengan Rp170 kuadriliun.
Dalam acara itu, BlackRock merilis survei yang menyebut banyak warga dan pensiunan Amerika yang khawatir bahwa biaya hidup mereka akan lebih besar dari pendapatan saat pensiun.
Pada Maret lalu, Fink lewat surat tahunannya, meminta agar sistem pensiun di AS dirombak. Dia menilai usia 65 tahun yang saat ini menjadi batas usia pensiun perlu dikaji kembali karena sistem kesehatan saat ini sudah memungkinkan seseorang hidup lebih lama.
BlackRock sendiri banyak mengelola dana pensiun sejak berdiri 1988. Perusahaan ini mengelola berbagai macam akun pensiun di AS mulai dari akun individu, 401k, dan lain-lain.
(RFI)