"Dia harus memikirkan hal itu. Itu sesuatu yang penting untuknya, keluarganya, perannya dan pekerjaannya," kata Fink.
BlackRock merupakan perusahaan manajemen aset terbesar di dunia dengan dana kelolaan mencapai USD10,5 triliun atau setara dengan Rp170 kuadriliun.
Dalam acara itu, BlackRock merilis survei yang menyebut banyak warga dan pensiunan Amerika yang khawatir bahwa biaya hidup mereka akan lebih besar dari pendapatan saat pensiun.
Pada Maret lalu, Fink lewat surat tahunannya, meminta agar sistem pensiun di AS dirombak. Dia menilai usia 65 tahun yang saat ini menjadi batas usia pensiun perlu dikaji kembali karena sistem kesehatan saat ini sudah memungkinkan seseorang hidup lebih lama.
BlackRock sendiri banyak mengelola dana pensiun sejak berdiri 1988. Perusahaan ini mengelola berbagai macam akun pensiun di AS mulai dari akun individu, 401k, dan lain-lain.
(RFI)