sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Cerita PLN Listriki 525 Rumah di Pelosok Timor Tengah Selatan

Economics editor Athika Rahma
23/12/2021 08:44 WIB
PT PLN (Persero) berhasil menyambungkan listrik ke 525 rumah di Desa Fatuulan, Timor Tengah Selatan.
Cerita PLN Listriki 525 Rumah di Pelosok Timor Tengah Selatan (FOTO: MNC Media)
Cerita PLN Listriki 525 Rumah di Pelosok Timor Tengah Selatan (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - PT PLN (Persero) berhasil menyambungkan listrik ke 525 rumah di Desa Fatuulan, Timor Tengah Selatan. Untuk melistriki masyarakat di sana, PLN harus berhadapan dengan medan yang menantang.

Penyalaan listrik secara simbolis dilakukan oleh General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur Agustinus Jatmiko bersama Bupati TTS Egusem Piether Tahun.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur Agustinus Jatmiko mengatakan, upaya menyambungkan aliran listrik ke daerah ini begitu menantang. Penyambungan listrik di Desa Fatuulan langsung dinikmati oleh 525 kepala keluarga (KK).

"Kabupaten Timor Tengah Selatan ini untuk KK yang sudah berlistrik baru sekitar 101 ribu dari total 143 ribu, jadi masih ada 42 ribu KK/rumah yang belum menikmati listrik," ujar Agustinus dalam keterangannya, Kamis (23/12/2021). 

Melistriki desa khususnya di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) cenderung sulit, karena jarak yang ditempuh untuk sampai di desa ini memerlukan waktu 6 jam. Di sisi lain, Desa Fatuulan berada di ketinggian 1.800 mdpl dengan medan terjal naik turun.

Hanya saja, letih petugas PLN terbayarkan dengan pesona alam Desa Fatuulan yang indah. Tak salah, daerah ini sering disebut negeri di atas awan. 

Agustinus berharap dengan adanya penyambungan listrik ini, dapat meningkatkan rasio elektrifikasi di TTS. Dengan adanya penyambungan listrik, masyarakat akan semakin sejahtera, produktif, dan ujungnya mampu meningkatkan perekonomian desa.

Pada kesempatan yang sama, Bupati TTS Egusem Piether Tahun mengapresiasi perhatian PLN di Kabupaten TTS. Pasalnya, di wilayah ini masih ada 42 ribu KK yang belum menikmati listrik. 

"Harapan saya, penyambungan listrik ini dapat mendorong masyarakat meningkatkan taraf hidupnya dengan menggunakan listrik dari PLN," ujarnya. 

Egusem juga mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan listrik. Apabila ada gangguan listrik, masyarakat diminta segera melaporkannya ke PLN.

"Tolong bapak mama yang memiliki pohon yang dekat atau kena jaringan jangan dilakukan pemotongan sendiri, harus melaporkan ke PLN agar tim PLN yang memotongnya dan seluruh warga juga harus mengijinkan kabel listrik lewat," tambahnya.

Berdasarkan data PLN, dalam upaya menyambungkan listrik di Desa Fatuulan, PLN melakukan sejumlah investasi senilai Rp 5 miliar. 

Dana itu dialokasikan untuk pembangunan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 7,82 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 15,92 kms, dan 4 buah gardu dengan total 200 kiloVolt Ampere (kVA).

Dalam 1 tahun terakhir, Rasio Elektrifikasi di NTT khususnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan meningkat sebanyak  1,77 persen, dari 68,85 persen, menjadi 70,62 persen. 

Adapun, RE Provinsi NTT meningkat menjadi 88,96 persen dari yang sebelumnya 87,62 persen. (RAMA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement