Di gudang distributor tersebut, setiap orang hanya mendapat jatah 1 karton dengan harga Rp14.000 per liter. Sutarti sengaja berburu minyak goreng hingga ke ibukota kabupaten karena di dekat tempatnya tinggal harga minyak goreng mencapai Rp21.000 per liternya.
"Ya harus antre kalau tidak harganya mahal,"kata dia.
Antrean untuk membeli minyak goreng juga tampak di sebuah gudang sembako di kawasan Kalurahan Baleharjo, Kapanewon Wonosari. Di Gudang ini, ada dua kali kuota yang mereka keluarkan setiap harinya, setiap pagi jam 08.00 dan siang jam 11.00 WIB.
Namun kuota yang disediakan setiap gelombangnya sangat terbatas di mana masing-masing hanya menyediakan 75 karton. Setiap warga yang mengantri hanya diperkenankan membeli paling banyak 1 karton.
Tak jarang, meski sudah antre lama, banyak yang tidak kebagian kuota minyak goreng yang dijual. Mereka terkadang harus antre beberapa kali agar mendapatkan minyak goreng yang diinginkan.
"Saya antre dari jam setengah sebelas tadi tapi ternyata stok habis, jadi tidak kebagian," ujar Yanti, seorang pedagang gorengan warga Kalurahan Candirejo Kapanewon Semanu.