Lemahnya permintaan dalam negeri membuat industri baja China bergantung kepada ekspor. Hal ini memicu kritik dari berbagai negara.
Baru-baru ini, Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana tarif untuk impor baja dan aluminium. Vietnam dan Korea Selatan mengambil langkah serupa.
Ekspor baja China mencapai 110 juta ton pada 2024, angka tertinggi dalam sembilan tahun. (Wahyu Dwi Anggoro)