“Langkah berani dan tak terduga yang dilakukan Tiongkok dalam bidang grafit ini telah mengejutkan kami, terjadi jauh lebih cepat dari perkiraan siapa pun,” kata Kien Huynh, kepala komersial di Alkemy Capital Investments, yang berfokus pada pengembangan proyek di sektor logam transisi energi.
Berdasarkan data bea cukai China, negara-negara besar, seperti Jepang, Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan India menjadi negara yang mengimpor grafit dari negara tersebut untuk memproduksi baterai untuk kendaraan elektrifikasi.
Berdasarkan pembatasan baru ini, Tiongkok akan mewajibkan eksportir untuk mengajukan izin pengiriman dua jenis grafit mulai 1 Desember 2023. Itu termasuk bahan grafit sintetis dengan kemurnian tinggi, kekerasan tinggi, dan intensitas tinggi, serta grafit serpihan alami dan produk-produknya.
Tiga jenis barang grafit yang "sangat sensitif" telah berada di bawah kendali sementara, dan termasuk dalam daftar baru. Sementara itu, pihaknya mencabut kendali sementara terhadap lima item grafit kurang sensitif yang digunakan dalam industri dasar seperti baja, metalurgi, dan bahan kimia.
Pembatasan ekspor ini muncul beberapa hari setelah AS mengumumkan pembatasan tambahan pada jenis chip semikonduktor yang dapat dijual oleh perusahaan Amerika ke perusahaan China.