IDXChannel - China meminta Amerika Serikat (AS) untuk membatalkan rencana tarif terhadap impor tembaga, mineral penting yang dipakai di berbagai industri.
"Langkah tersebut akan menggoyang rantai pasokan global," kata Juru bicara Kementerian Perdagangan China He Yadong, dilansir dari Devdiscourse pada Kamis (27/2/2024).
Awal pekan ini, Gedung Putih memerintahkan lembaga terkait untuk mempelajari potensi tarif terhadap impor tembaga. Sebelumnya, Washington telah mengeluarkan kebijakan serupa untuk baja dan aluminium.
Dalam panggilan telepon dengan wartawan, Penasihat Perdagangan Gedung Putih Peter Navarro menggambarkan rencana tersebut sebagai upaya untuk menjegal industri tembaga China dan untuk mengatasi kerentanan keamanan nasional yang lebih luas.
Ada juga keinginan untuk memulihkan aktivias penambangan, peleburan, dan pemurnian tembaga dalam negeri. Mineral tersebut penting bagi industri militer dan teknologi.
Washington ingin iimpor AS sama besarnya dengan ekspor, sehingga Negeri Paman Sam tersebut tidak mengalami defisit perdagangan.
Tarif terhadap impor tembaga akan semakin mempertajam rivalitas antara AS dan China. Sebelumnya, Washington menerapkan tarif impor baru sebesar 10 persen untuk semua impor dari Negeri Tirai Bambu tersebut. (Wahyu Dwi Anggoro)