IDXChannel - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengatakan perekonomian Indonesia bisa mendapat untung besar dari program hilirisasi tembaga.
Itu lantaran konsumsi tembaga global diperkirakan bakal terus meningkat hingga 2035 dengan pertumbuhan 14 persen sejak tahun 2016. Pertumbuhan permintaan tembaga global ini juga dipengaruhi perkembangan industri kendaraan listrik.
"Sehingga ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk tidak mengekspor hanya dalam bentuk tembaga mentah gitu. Tetapi bisa diolah dulu, bisa diolah menjadi katoda dan lainnya," ujar Esther dalam Diskusi Hasil Riset di Plataran Senayan Jakarta, Senin (3/2/2025).
Esther menjelaskan, Indonesia punya potensi tembaga yang cukup besar. Bahkan 3 persen cadangan tembaga dunia berada di Indonesia. Hal ini memberikan potensi besar bagi Indonesia untuk menjadi pemain tembaga global.
Menurutnya, permintaan tembaga global yang terus meningkat dapat tercermin dari pertumbuhan positif produk hilir selama 2019-2023. Meski produksi katoda tembaga menurun dari 288,98 ribu ton menjadi 247,93 ribu ton.