sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

China Dihantam Gelombang Panas, Tagihan Listrik AC Melonjak 

Economics editor Kevi Laras
03/06/2023 13:28 WIB
Sebagian besar China Selatan diprediksi akan dilanda suhu lebih dari 35 derajat Celcius. 
China Dihantam Gelombang Panas, Tagihan Listrik AC Melonjak (Foto MNC Media)
China Dihantam Gelombang Panas, Tagihan Listrik AC Melonjak (Foto MNC Media)

IDXChannel - Berbagai negara tengah menghadapi gelombang panas. Kini China mengumumkan dalam tiga hari ke depan, sebagian besar China Selatan diprediksi akan dilanda suhu lebih dari 35 derajat Celcius. 

Namun, suhu di beberapa daerah juga melebihi 40 derajat Celcius, menurut ramalan cuaca nasional pada Jumat kemarin (2/6). 

Sepasang suami dan istri yang bekerja di lokasi konstruksi di bawah terik matahari di Selatan kota Shenzhen suhu mencapai 33 derajat Celcius, dan akhirnya banyak pekerja dibawa ke rumah sakit.

"Panas, tapi tidak ada yang bisa dilakukan, kami harus menghasilkan uang untuk keluarga," kata Zhao dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (3/6/2023).

"Bos kami tidak mendorong pekerja lain untuk kembali dari makan siang lebih cepat, karena beberapa dari kami telah dirawat di rumah sakit karena sengatan panas," tambahnya. 

Sehubungan dengan gelombang panas ini, kata Gao Rong, Wakil Direktur Pusat Iklim Nasional pada konferensi pers Jumat kemarin, suhu nasional bulan ini hampir sama dengan tahun sebelumnya. 

Tetapi di beberapa bagian delta Sungai Yangtze, termasuk Shanghai, serta bagian barat daya China, seperti Sichuan dan Yunnan, suhu akan lebih tinggi 1 hingga 2 derajat Celcius.

Efek dari gelombang panas ini, permintaan listrik di pusat manufaktur Selatan, termasuk Guangdong telah melonjak dalam beberapa hari terakhir. 

Dengan China Southern Power Grid, salah satu dari dua operator jaringan negara itu, melihat beban daya puncak melebihi 200 juta kilowatt di beberapa minggu awal dari biasanya dan mendekati rekor tertinggi dalam sejarah.

Kondisi suhu panas ini dikeluhkan warga di sana, contohnya Mei sebagai pemilik panti pijat di Shenzhen, menyesalkan bahwa dia sudah harus menyalakan AC, sehingga biaya listrik ikut meningkat. 

"Biasanya Juni panas secara bertahap, tapi tahun ini sangat mendadak," katanya menolak menyebutkan nama lengkapnya. 

"Biayanya sekitar 1.000 yuan (USD145) atau Rp2,1 juta per bulan, tetapi pelanggan membutuhkannya," tukasnya. 

(FAY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement