Efek dari gelombang panas ini, permintaan listrik di pusat manufaktur Selatan, termasuk Guangdong telah melonjak dalam beberapa hari terakhir.
Dengan China Southern Power Grid, salah satu dari dua operator jaringan negara itu, melihat beban daya puncak melebihi 200 juta kilowatt di beberapa minggu awal dari biasanya dan mendekati rekor tertinggi dalam sejarah.
Kondisi suhu panas ini dikeluhkan warga di sana, contohnya Mei sebagai pemilik panti pijat di Shenzhen, menyesalkan bahwa dia sudah harus menyalakan AC, sehingga biaya listrik ikut meningkat.
"Biasanya Juni panas secara bertahap, tapi tahun ini sangat mendadak," katanya menolak menyebutkan nama lengkapnya.
"Biayanya sekitar 1.000 yuan (USD145) atau Rp2,1 juta per bulan, tetapi pelanggan membutuhkannya," tukasnya.
(FAY)