sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

China Krisis Properti, Pertumbuhan Ekonomi Global Terancam? 

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
06/10/2022 15:40 WIB
Industri properti di negara China sedang mengalami krisis.
China Krisis Properti, Pertumbuhan Ekonomi Global Terancam?  (Dok.MNC)
China Krisis Properti, Pertumbuhan Ekonomi Global Terancam?  (Dok.MNC)

IDXChannel - Industri properti di negara China sedang dalam kondisi yang cukup sulit. Banyak pengembang yang tidak bisa melanjutkan pembangunan yang diakibatkan oleh pembatasan pinjaman dari lembaga keuangan.

Hal tersebut merupakan turunan dari kebijakan yang disebut "tiga garis merah". Tujuannya untuk mengempeskan gelembung properti di China yang sudah terjadi selama beberapa dekade belakangan. 

Kebijakan tersebut memiliki tujuan ganda, pertama mengurangi ketergantungan ekonomi yang berlebihan pada properti dan meredam spekulasi yang membuat harga rumah di luar jangkauan banyak orang di kelas menengah.

Managing Director Teneo, Perushaan Analisis Risiko, Gabriel Wildau mengatakan krisis properti yang terjadi di China merupakan ulah dari kebijakan pemerintah.

“Tekanan akut yang dialami pasar saat ini adalah akibat langsung dari pembatasan pinjaman yang sangat kejam kepada pengembang yang diberlakukan sekitar satu setengah tahun yang lalu.” kata Gabriel dikutip AlJazeera, Kamis (6/10/2022).

Melalui kebijakan "tiga garis merah" pengembang diharuskan untuk memenuhi penanda kesehatan keuangan yang ketat, termasuk batas 100 persen pada utang bersih terhadap ekuitas, untuk meminjam dari bank dan lembaga keuangan lainnya.

Banyak pengembang, ternyata, telah beroperasi jauh di luar "tiga garis merah" dan dibebani dengan utang yang sangat besar. Tiba-tiba tidak dapat meminjam di bawah aturan baru, maka muncul krisis krisis keuangan.

Sektor properti menjadi penyumbang hingga 30% dari PDB China. Maka kesengsaraan pasar properti menjadi ancaman pada pertumbuhan ekonomi global, setelah adanya konflik Geopolitik, pandemi covid 19, dan krisis iklim yang sedang terjadi.

Kepala Ekonom Asia Pasifik Natixis Hong Kong, Alicia García-Herrero menjelaskan besarnya ekonomi China bahkan menjadi penyumbang seperlima dari PDB Global. Artinya perekonomian China yang terhambat akibat sektor properti yang lesu akan berdampak serius pada pertumbuhan ekonomi global

“Dampak global sebagian besar disebabkan oleh pertumbuhan yang sangat rendah dari China, itu bukan dampak finansial yang besar,” kata García-Herrero.

Forum Ekonomi Dunia memperkirakan bahwa setiap penurunan 1 poin persentase dalam PDB Tiongkok menghasilkan pengurangan 0,3 persen dalam PDB global. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement