Selanjutnya, untuk kasus aktif untuk pertama berada di bawah angka satu persen yaitu 0,86 persen di minggu terakhir. Jika dibandingkan saat lonjakan kedua, kasus aktif sempat menyentuh 19 persen. Untuk itu, angka kasus aktif saat ini lebih baik dari rata-rata dunia. Rata-rata dunia tidak pernah mencapai dibawah satu persen, dan saat ini kasus aktif dunia sebesar 7,77 persen.
"Terlebih penurunan yang sangat drastis ini berhasil kita capai dalam waktu kurang lebih 2 bulan saja," tegas Wiku.
Namun, Wiku mengingatkan kepada pemerintah daerah. Terutama dengan kasus aktif yang masih tinggi yaitu Kalimantan Utara 8,83 persen, Papua 5,33 persen, Aceh 4,0 persen, Kalimantan Tengah 3,08 persen dan Lampung 2,63 persen.
Bahkan dari kelima provinsi tersebut, Aceh dan Papua perlu memperhatikan. Karena cukup tinggi baik kematian maupun kasus aktifnya sejalan dengan kondisi Bed of Ratio (BOR) atau ketersediaan tempat tidur pada provinsi tersebut. Papua dan Aceh sama-sama masuk ke dalam lima besar kematian dan kasus aktif tertinggi minggu ini, nyatanya juga termasuk ke dalam lima besar BOR tertinggi.
Papua sebesar 20,52 persen, dan Aceh 14,27 persen. Adapun provinsi lainnya yang mencatatkan bor tertinggi adalah DI Yogyakarta sebesar 15,84 persen, Bali sebesar 11,28 persen dan NTT sebesar 11,44 persen. Kelima provinsi ini, jika dibandingkan angka BOR nasional 6,34 persen, masih terbilang rendah. Bahkan jika dibandingkan sebagian besar provinsi yang di bawah 10 persen.