Muliaman menyebut, tujuan pemerintah mendirikan BP Danantara adalah untuk menggenjot investasi di Tanah Air. Oleh karena itu, lembaga ini didesain secara berbeda dengan badan investasi yang sudah ada saat ini.
“Sehingga dengan demikian akan menjadi pembeda nantinya antara apa yang selama ini berjalan dan nanti ke depan,” kata dia.
BP Danantara mencatat incremental capital output ratio (ICOR) atau perbandingan pertumbuhan ekonomi dengan investasi di Tanah Air harus ditingkatkan. Itu karena investasi menjadi instrumen utama dalam pertumbuhan makro ekonomi nasional.
Muliaman menjelaskan, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi di level 8 persen, Indonesia butuh nilai investasi sebesar Rp3.000 triliun. (Wahyu Dwi Anggoro)