IDXChannel - Belanja konsumen dan aktivitas industri China tumbuh lebih lambat dari yang diperkirakan pada April, menambah tanda-tanda bahwa pemulihan di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini kehilangan momentum.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (16/5/2023), produksi industri naik 5,6 persen dari tahun sebelumnya, menurut data Biro Statistik Nasional. Angka tersebut jauh lebih rendah daripada estimasi sebesar 10,9 persen dalam survei Bloomberg.
Sementara itu, penjualan ritel naik 18,4 persen. Pencapaian ini juga meleset dari ekspektasi.
Selain itu, pertumbuhan investasi aset melambat menjadi 4,7 persen dalam empat bulan pertama tahun ini, juga lebih lemah dari perkiraan.
Tingkat pengangguran di perkotaan menurun menjadi 5,2 persen, namun pengangguran di kalangan anak muda mencapai rekor tertinggi 20,4 persen.