sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Daya Saing Digital Bali dan Riau Menyalip Dominasi Pulau Jawa

Economics editor Eko Adhi Caroko
16/03/2021 12:26 WIB
Di tengah pandemi perkembangan ekonomi digital, hampir merata di seluruh provinsi di Indonesia.
Daya Saing Digital Bali dan Riau Menyalip Dominasi Pulau Jawa  (FOTO:MNC Media)
Daya Saing Digital Bali dan Riau Menyalip Dominasi Pulau Jawa (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Pandemi Covid 19 memang telah mendorong perubahan kebiasaan hidup yang baru. Di era new normal ini sebagaian besar aktifitas dilakukan dari rumah. Bekerja, belajar, beribadah, belanja, bersosialaisasi semua dilakukan dari rumah. 

Kebiasan baru ini dilakukan demi menekan penyebaran dan penularan virus yang mematikan. Dampak dari kebiasaan baru ini ada yang negatif dan juga sebaliknya. 

Seperti pertumbuhan ekonomi yang merosot. Namun di sisi lain, ekonomi digital berkembang demikian pesat. Di tengah pandemi perkembangan ekonomi digital, hampir merata di seluruh provinsi di Indonesia. 

Hal itu terungkap dalam pemaparan hasil studi East Ventures Digital Competitiveness Index 2021 (15/3/2021). Tahun ini, merupakan tahun kedua East Ventures memetakan dampak perkembangan ekonomi digital di seluruh penjuru Indonesia. 

EV-DCI 2021 dipelopori oleh East Ventures, perusahaan venture capital yang memelopori investasi startup digital di Indonesia, dan Katadata Insight Centre. 

Hasil studi East Ventures Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2021 menunjukkan, bahwa daya saing digital antarprovinsi di Indonesia makin merata. Pemerataan tersebut tampak dari kenaikan skor median indeks daya saya saing digital (EV-DCI) dari 27,9 pada 2020 menjadi 32,1 pada 2021. 

Menurut Willson Cuaca, Co-Founder & Managing Partner East Ventures, adanya pandemi sedikit mengerem pertumbuhan pesat ekonomi digital Indonesia. Namun, pandemi juga membantu mengakselerasi adopsi layanan digital di Indonesia. 

“Seperti ketapel yang ditarik ke belakang, ekonomi digital Indonesia bakal melesat menuju era keemasan setelah setelah pandemi bisa teratasi,” ucap dia. 

Dari hasil pemetaan EV-DCI 2021, untuk level provinsi di Indonesia, terlihat bahwa Provinsi DKI Jakarta memimpin daya saing digital dengan skor EV-DCI 77,6. Kemudian diikuti Jawa Barat dengan skor 57,1, dan Jawa Timur dengan skor 48,0. Sementara itu, provinsi Papua berada di urutan terbawah dengan skor 22,0. 

Bali dan Kepulauan Riau menjadi provinsi yang mencatatkan peningkatan skor secara signifikan, bahkan menembus dominasi provinsi-provinsi dari Jawa. 

Bali berada di peringkat keempat dengan skor 47,7 (naik dari peringkat ketujuh dengan skor 40,6 pada tahun lalu). Sedangkan Kepulauan Riau naik ke peringkat ketujuh dengan peningkatan skor dari 35,9 menjadi 43,0 pada tahun ini. 

Di kedua provinsi ini, semakin banyak penduduk yang bergantung pada internet dalam pekerjaan atau menjalankan usahanya. 

Selain itu, peningkatan skor Bali tidak lepas dari faktor infrastruktur digital di provinsi tersebut yang memiliki skor terbaik kedua setelah DKI Jakarta (82,42). Tingginya skor Infrastruktur ini didukung oleh sejumlah indikator penyusunnya, seperti rasio desa yang sudah mendapatkan sinyal 3G dan 4G. 

Naiknya peringkat dan skor ekonomi digital di daerah tersebut tidak terlepas dari faktor geografis. Faktor jarak dekat dengan Singapura membuat Kepulauan Riau, khususnya Batam menjadi salah satu tujuan investasi dari Singapura, termasuk investasi di sektor ekonomi digital. 

Salah satunya adalah Nongsa Digital Park, yang kini telah diisi oleh sekitar 150 perusahaan dan 1.000 pengembang teknologi dan pelaku industri kreatif. 

Menurut kajian dari EV-DCI 2021, di tengah pandemi juga terjadi lompatan adopsi layanan digital di beberapa vertikal di industri teknologi. Misalnya saja, sekitar 2,5 juta merchant bergabung di platform marketplace Tokopedia sepanjang pandemi dibandingkan dengan 7 juta merchant yang bergabung selama 10 tahun sebelumnya. 

Ruangguru kini digunakan oleh lebih dari 22 juta pelajar. Salah satu produk Ruangguru, kelas online gratis yang disediakan oleh startup tersebut selama pandemi, telah membantu sekitar 10 juta siswa dari seluruh Indonesia.

(Sandy)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement