Dari skema B2B lalu diperluas kerjasama ke B2B2X/Business to Business to Customer di bidang manufaktur, kesehatan, kota cerdas, dan lain-lain. NTT Docomo juga bekerjasama dengan integration partner dan penyedia pasok rantai ekosistem guna selanjutnya melayani vertical market.
"Karenanya, use case lab 5G Telkom ini diharapkan dapat menjadi wahana pengembangan 5G yang ingin dikembangkan Telkom Group sehingga nantinya mekanisme penyediaan layanan 5G ke pasar tidak hanya sebagai dumb pipe (penyedia infrastruktur) saja," katanya.
Hal senada disampaikan Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika Telkom Mulyadi. Sebagai badan regulator penyelenggara layanan seluler di Indonesia, saat secara simbolis melakukan kick Start Use Case Lab 5G tersebut di Jakarta, baru-baru ini.
Riza melanjutkan, laboratorium ini juga penting karena layanan 5G memerlukan investasi mahal baik dari aspek lisensi dan infrastruktur, sehingga diperlukan suatu riset dan inovasi untuk mendapatkan lesson learnt sebelum melangkah lebih jauh.
"Kami berharap, kepada seluruh ekosistem TIK di Indonesia, khususnya startup baik luar maupun dalam Telkom Group, termasuk Indigo dan Amoeba, kita bersama manfaatkan laboratorium ini. Selain untuk akselerasi adopsi 5G ke bisnis nyata, juga penting bagi kita membangun partnership guna mencari solusi vertical market, serta merealisasikan ide use case," sambungnya.